Rabu, 19 Mei 2010

OPTIMISME BAIK UNTUK JANTUNG DAN UMUR PANJANG

Sebuah Studi baru menunjukan bahwa wanita yang berpandangan hidup negatif lebih mungkin mengalami masalah jantung dari pada mereka yang ceria, percaya diri. Temuan ini berasal dari Women’s Health Initiative, yang telah melacak 97.000 wanita Amerika pasca Monopause selama lebih dari 8 tahun.Dr. Hilary A. Tindle, Asisten propesor di University of Pittburgh dan penulis utama laporan yang dimuat dalam jurnal Circulation edisi 10 Agustus 2009, mengatakan bahwa selain mengamati hormon dan efeknya pada penyakit jantung dan kanker, penelitian ini juga meneliti faktor-faktor psikososial dan sosial dan bagaimana faktor-faktor ini mempengaruhi kesehatan wanita menopause. Para peneliti beruntung memiliki informasi yang banyak tentang profil psikologis pada saat mereka bergabung dalam studi ini.
Optimisme diukur dengan kuesioner tentang apakah seorang wanita setuju dengan pernyataan seperti “Dalam waktu yang tidak jelas, saya biasanya mengharapkan yang terbaik”. Pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan untuk mengukur sikap sinis tentang perjanjian dengan pernyataan seperti “adalah lebih aman untuk tidak mempercayai siapapun” dan “Saya telah sering kali menerima perintah dari orang-orang yang tidak tahu banyak”.
25% perempuan dengan nilai optimisme tertinggi memiliki kemungkinan 9% lebih rendah mengalami penyakit jantung dan lebih rendah 14% peluang kematian dari setuap penyebab. Perempuan dengan sikap sinis permusuhan tertinggi, 16% lebih mungkin meninggal daripada mereka yang paling percaya pada sesama manusia.
Hasil yang sama berlaku untuk laki-laki maupun perempuan, Tindle mengutip beberapa studi sebelumnya. Penelitian di Belanda tahun 2004 melaporkan bahwa laki-laki lebih optimis, lebih jarang meninggal akibat penyakit kardiovaskular. Tindle menjelaskan bahwa ada beberapa penjelasan yang mungkin. Uang akan terlibat, karena “optimisme dikaitkan dengan peningkatan pendapatan dan pendidikan,” katanya. Tapi anehnya, “tingkat status sosial ekonomi saat seorang wanita masih muda dikaitkan dengan hasil yang lebih baik daripada status saat ini,” kata Tindle.
Menurutnya ada 3 kategori besar kemungkinan. Salah satu terkait dengan faktor gaya hidup. Perempuan Optimistis memiliki profil resiko yang lebih stabil, dengan tekanan sedikit darah tiinggi dan diabetes, “kata Tindle. Mereka tidak banyak merokok dan cenderung untuk berolahraga lebih banyak. Jadi Resiko yang lebih rendah mungkin saja dikaitkan dengan hidup lebih sehat.
Ada juga kemungkinan bahwa yang optimis lebih cenderung mengikuti dengan setia saran dokter mereka. Penelitian sebelumnya telah menunjukan bahwa orang yang optimis cenderung mengikuti pola makan yang dianjurkan.
Menurut para peneliti, sisi pandang seorang wanita dapat mempengaruhi bagaimana ia menaggapi stres. Pesimisme dan sikap sinis permusuhan dapat mengakibatkan tekanan darah tinggi dan faktor-faktor fisik lainnya, katanya.
Tindle mengatakan ia ingin menguji semua kemungkinan tersebut dalam uji terkontrol. “Kami akan merekrut individu yang pesimis, dan mencoba mengubah pandangan mereka dan melihat apakah hal itu mempengaruhi kesehatan mereka, “katanya. Mungkin jawabannya akan “ya”, kata Tindle. “Bahkan yang paling sinis, memusuhi individu dapat berubah dengan memberikan rangsangan yang tepat, dan saya melihat ini setiap hari,” katanya.
Dr. Suzanne Steinbaum, Direktur perempuan dibagian penyakit Jantung di Lenox Hill Hospital di New York City gembira mengetahui laporan ini. “Ternyata menjadi optimis adalah bagian penting dari menjaga kesehatan,” kata steinbaum. Studi menunjukan bahwa pandangan dan perspektif seseorang tentang dunia dapat memainkan peranan penting dalam kesehatan. Studi ini menunjukan peran dan pentingnya hubungan antara pikiran dan tubuh. Ini merupakan alasan lain untuk mencoba melihat sisi tentang kehidupan

Dikuti dari majalah CDK edisi 174/Vol. 37 No.1

KEPEMIMPINAN

Kepemimpinan merupakan suatu proses dengan berbagai cara mempengaruhi orang atau sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan bersama. Pembahasan tentang kepemimpinan menyangkut tugas dan gaya kepemimpinan, cara mempengaruhi kelompok, yang mempengaruhi kepemimpinan seseorang.Tugas Pemimpin

Tugas kepemimpinan, leadership function,meliputi dua bidang utama, pekerjaan yang harus diselesaikan dan kekompakan orang yang dipimpinnya. Tugas yang berhubungan dengan pekerjaan disebut task function. Tugas yang berhubungan dengan pekerjaan perlu agar pekerjaan kelompok dapat diselesaikan dan kelompok mencapai tujuannya. Tugas yang berhubungan dengan kekompakan kelompok dibutuhkan agar hubungan antar orang yang bekerjasama menyelesaikan kerja itu lancar dan enak jalannya.

Tugas kepemimpinan yang berhubungan dengan kerja kelompok antara lain :

1. Memulai, initiating; usaha agar kelompok mulai kegiatan atau tugas tertentu.
2. Mengatur, regulating; tindakan untuk mengatur arah dan langkah kegiatan kelompok
3. memberitahu, informing; kegitan memberi informasi,data,fakta dan pendapat kepada para anggota dan meminta mereka dari mereka informasi,data atau pendapat.
4. mendukung, supporting; usaha untuk menerima gagasan,pendapat dari bawah dan menyempurnakannya dengan menambah atau mengurangi untuk penyelesaian tugas bersama.
5. menilai, evaluating; tindakan untuk menguji gagasan yang muncul atau cara kerja yang diambil dengan menunjukkan konsekuensi dan untung-ruginya.
6. menyimpulkan, summarizing; kegiatan untuk menyimpulkan gagasan untuk tindakan lebih lanjut.

Tugas kepemimpinan yang berhubungan dengan kekompakan kelompok antara lain :

1. mendorong, encouraging; bersikap hangat,bersahabat dan menerima orang lain
2. mengungkapkan perasaan, expressing feeling; tindakan menyatakan perasaan terhadap kerja dan kekompakan kelompok seperti rasa puas, senang,bangga,dan ikut sepenangungan seperasaan jika terjadi masalah didalam kelompok
3. mendamaikan, harmonizing; tindakan mendamaikan dan mempertemukan orang-orang yang berbeda pendapat
4. mengalah, compromizing; kemauan untuk mengubah dan menyesuaikan pendapat dengan perasaan orang lain
5. memperlancar, gatekeeping; kesediaan mempermudah keikutsertaan para anggota dalam kelompok, sehingga rela menyumbangkan pendapat.
6. memasang aturan permainan, setting standard; tindakan menyampaikan tata tertib yang membantu kehidupan kelompok
Gaya Kepemimpinan Berdasarkan dua bidang tugas kepemimpinan, dulu orang hanya mengenal dua gaya kepemimpinan. Pertama gaya kepemimpinan yang berorientasi pada tugas,dan yang berorientasi kepada manusia. Dari dua bidang tersebut,akhir-akhir ini dikembangkan menjadi 4 gaya kepemimpinan dasar,yaitu:
kekompakan tinggi dan kerja rendah gaya kepemimpinan ini berusaha menjaga hubungan baik,keakraban dan kekompakan kelompok,tetapi kurang memperhatikan unsur tercapainya tujuan kelompok atau penyelesaian tugas bersama. Inilah gaya kepemimpinan dalam perkumpulan social rekreatif, yang sebagian besar ditujukan untuk hubungan antar anggota. Namun gaya ini dapat cocok dan tepat untuk kelompok yang diwaktu lampau pernah berkembang baik dan efektif, tetapi menghadapi masalah atau situasi yang memacetkan atau melenyapkan semangat anggota. Gaya kepemimpinan ini baik untuk mempengaruhi semangat kelompok dan memotivasi mereka. Gaya kepemimpinan baik juga buat kelompok yang di waktu lampau kurang mempengaruhi pribadi para anggotanya dan terlalu sibuk dengan urusan menyelesaikan masalah atau situasi yang menekan, demi tercapainya tujuan bersama.
Kerja tinggi dan kekompakan rendah Gaya kepemimpinan yang menekankan penyelesaian tugas dan pencapaian tujuan kelompok. Gaya kepemimpinan ini menampilkan gaya kepemimpinan yang directif. Gaya kepemimpin ini tepat digunakan dalam persaingan dagang yang ketat serta dalam militer.
Kerja tinggi dan kekompakan tinggi Gaya kepemimpin yang mengutamakan kerja dan kekompakan tinggi baik digunakan dalam pembentukan kelompok. Pemimpin perlu menjadi model untuk kelompok dengan menunjukkan perilaku yang membuat kelompok efektif dan puas. Tujuan yang sebaiknya dicapai adalah membantu kelompok menjadi kelompok yang matang, yang mampu menjalankan kedua tugas kepemimpinan diatas. Gaya kepemimpin ini menjadi tidak cocok dipakai jika tugas dan kekompakan kelompok telah diselesaikan anggota kelompok dengan baik.
Kerja rendah dan kekompakan rendah Gaya kepemimpinan yang kurang menekankan penyelesaian tugas dan kekompakan kelompok cocok buat kelompok yang telah jelas sasaran dan tujuannya. Gaya kepemimpinan ini merupakan gaya kepemimpinan yang menggairahkan untuk kelompok yang sudah jadi. Gaya kepemimpina ini tidak cocok digunakan kelompok ytang belum jadi. Gaya kepemimpinan ini lemah dan tidak akan menghasilkan apapun.

Cara mempengaruhi kelompok Diatas sudah dijelaskan bahwa kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi orang atau kelompok yang dipimpin.

1. pemimpin menyuruh kelompok, manakala dia sendiri memikirkan perkara, mengambil putusan tentang perkara itu dan memberitahukan kepada orang yang dipimpinnya.
2. pemimpin menjual kepada kelompok orang-orang yang dipimpinnya, manakala dia memikirkan perkara, memgambil keputusan tentang perkara itu,lalu memberitahukan putusan itu terhadap orang-orang yang dipimpinnya sambil menjelaskan dan meyakinkan mereka untuk menerima keputusan itu dengan memberitahukan untung-ruginya
3. pemimpin minta nasihat, jika dia mnyampaikan masalah kepada orang yang dipimpinnya menerima usul dan nasihat serta pemecahannya, lalu membuat putusan sendiri
4. pemimpin bergabung dengan orang yang dipimpin jika dia menyajikan masalah kepada orang-orang yang dipimpin serta bersama mencari pemecahan masalah tersebut,dan akhirnya mencapai pemecahan bersama

5. pemimpin memberi kekuasaan kepada orang yang dipimpin, dia menyajikan masalah, memberi tahu batas pemecahannya dan menyerahkan kepada mereka cara pemecahannya
Factor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan Dalam melaksanakan tugas kepemimpinan mempengaruhi orang atau kelompok menuju tujuan tertentu,kita pemimpin, dipengaruhi oleh beberapa factor. Factor-faktor itu berasal dari diri kita sendiri,pandangan kita terhadap manusia, keadaan kelompok dan situasi waktu kepemimpinan kita laksanakan. Orang yang memandang kepemimpinan sebagai status dan hak untuk mendapatkan fasilitas, uang, barang, jelas akan menunjukkan praktek kepemimpinan yang tidak sama dengan orang yang mengartikan kepemimpinan sebagai pelayanan kesejahtraan orang yang dipimpinnya. Factor-faktor yang berasal dari kita sendiri yang mempengaruhi kepemimpina kita adalah pengertian kita tentang kepemimpinan, nilai atau hal yang kita kejar dalam kepemimpinan, cara kita menduduki tingkat pemimpin dan pengalaman yang kita miliki dalam bidang kepemimpinan.

KRITERIA PEMIMPIN YANG BAIK

Anda ingin menjadi seorang pemimpin...?
atau anda takut untuk menjadi pemimpin...?


ketahuilah! pada dasarnya semua manusia itu diciptakan untuk menjadi pemimpin....maka jangan sampai anda merasa takut untuk menjadi pemimpin....! okey..!
nah untuk menambah motivasi serta kemampuan anda untuk dapat menjadi pemimpin yang baik, maka dalam tulisan sederhana ini kami mencoba untuk menyajikan kriteria2 seorang pemimpin yang baik insyaAllah....dapat bermanfaat bagi kita semua....amien....!

Seorang Pemimpin harus mempunyai sifat :

1. Integritas kepada orang lain
Integritas atau memberikan kesetiaan atau kepedulian kepada orang lain atau bawahan, berarti mempertahankan nilai-nilai dan moral yang dipercayai kepada orang lain. Integritas akan menunjukkan kepada orang lain, komitmen terhadap satu hal dan bukan sebagai orang yang tulalit.

2. Memelihara orang lain
Jika kita melihat ke sekeliling kita, maka akan kita saksikan bahwa ada orang di dalam hidup kita yang ingin diberi makan, dengan dorongan aman dan harapan, yang merupakan kebutuhan setiap manusia. Inti dari proses pemeliharaan adalah perhatian tulus kepada orang lain. Berikan perhatian dan rasa aman kepada orang yang dipimpin, namun tetap dengan cara yang mendidik.

3. Percaya terhadap kemampuan orang lain
Setiap orang akan senang jika mereka merasa dipercaya dan banyak orang akan mengerjakan apa saja untuk memenuhi kepercayaan tersebut. Berilah kepercayaan kepada orang yang kita pimpin sesuai dengan kemampuan dan wilayah kerjanya, namun sampaikan terlebih dahulu dengan jelas apa yang harus dia lakukan.

4. Mendengar apa yang disampaikan orang lain
Dengarkan dan perhatikan apa yang di sampaikan orang lain disekitar kita, ketika hal tersebut dilakukan sesungguhnya kita membangun hubungan terhadap orang lain dan mereka akan merasa dihargai. Karena pada dasarnya setiap orang pasti ingin dirinya dihargai, maka berikanlah hal itu. Orang yang tidak pernah menghargai orang lain, jangan pernah berharap dia akan dihargai apalagi dicintai.

5. Kemampuan memahami orang lain
Setiap orang sebenarnya ingin didengar, dihormati dan dipahami, ketika orang melihat bahwa mereka dipahami, mereka akan merasa dimotivasi dan dipengaruhi secara positif. Sesungguhnya cara paling halus dan jitu untuk mempengaruhi dan mengambil hati orang lain adalah dengan memahami dan mendengarkan apa yang dia sampaikan. Berikan sepenuhnya apa yang sudah menjadi hak mereka tanpa harus melalaikan pendidikan untuk mereka sadar akan kewajiban mereka juga.

6. Mengembangkan bakat orang lain
Berarti kita membantu mereka menangkap peluang untuk membantu mewujudkan potensi mereka. Berikan kesempatan kepada orang yang kita pimpin agar mereka bisa terus maju dan meraih jenjang yang lebih tinggi. Tak akan pernah kita rugi bila kelak orang yang kita pimpin menjadi individu yang mandiri dan lebih sukses. Bahkan mereka mungkin akan menjadi akses atau relasi yang menguntungkan bagi kita di masa depan.

7. Menjadi arah (navigator) bagi orang lain
Berarti mengidentifikasi tempat tujuan. Ketika seseorang memiliki potensi pribadinya maka ia memerlukan arah untuk mengembangkan potensi tersebut. Dengan mengarahkan orang lain kepada kesuksesan, tanpa kita sadari kita pun telah melatih diri kita untuk menjadi pribadi yang lebih sukses. Ilmu kita meningkat, pengalaman kita bertambah, kemampuan kita semakin diasah, relasi atau jaringan kita bertambah dan kebaikan kita pun berlipat ganda. Sungguh sebuah multiple effect yang luar biasa.


8. Berhubungan dengan orang lain
Dianalogikan pada rangkaian gerbong kereta api dan apa yang terjadi. Gerbong itu berada di atas rel, dimuati barang-barang, mempunyai tujuan dan rute. Tapi gerbong ini tidak memiliki arah jika tidak dihubungkan dengan lokomotif. Sama halnya ketika kita membawa orang pergi, kemana mereka harus pergi, dimana keberadaannya, ini hanya akan diketahui jika kita memiliki hubungan dengan banyak pihak, (maksudnya seorang pemimpin harus mempunyai arah dan tujuan yang jelas). Relationship dan multiple link adalah satu hal yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin jika ia ingin timnya dan dirinya sukses. Semakin banyak relasi dan semakin luas jaringan yang kita miliki maka semakin besar peluang yang kita raih.

9. Memperlengkapi orang lain
Artinya ketika kita mempercayakan orang lain dengan sebuah keputusan penting maka kita harus dengan senang mendukungnya. Ketika kita memberi wewenang kepada orang lain maka kita telah meningkatkan kemampuan orang lain tanpa menurunkan kemampuan kita. Maksudnya jika seorang pemimpin telah mampu mendelegasikan tugas dengan baik kepada bawahannya, berarti ia telah membuat langkah cerdas dalam kerjanya, tugas yang tercapai lebih banyak dan lebih cepat. Bawahannya semakin pintar dan pada akhirnya tujuan bersama pun tercapai dengan hasil terbaik. Namun syarat sebelum pendelegasian adalah berikan penjelasan dan ilmu sampai orang yang kita delegasikan tersebut paham benar tentang apa yang harus ia lakukan.

10. Memproduksi orang berpengaruh
Artinya bagaimana ketika kita telah mengubah orang lain agar ia menjadi pengikut seperti diri kita. Pada akhirnya kita akan mampu menciptakan orang-orang berpengaruh yang kelak akan menciptakan orang-orang seperti kita juga. Dan terus seperti itu. Sehingga dalam lingkungan/koridor kepemimpinan kita semua personil, elemen dan pihak memiliki kemampuan seperti kita dan melakukan seperti apa yang kita inginkan tanpa harus selalu diperintah.

Kepemimpinan, Teori dan Pengembangannya, Charles J. Keating, Penerbit Kanisius diposting oleh : http://republiknegeridiawan.blogspot.com/Sugeng Keswanto

11 azas kepemimpinan

• Taqwa, ialah beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa dan taat kepada-Nya
• Ing Ngarsa Sung Tulada, yaitu memberi suri tauladan di hadapan anak buah.
• Ing Madya Mangun Karsa, yaitu ikut bergiat serta menggugah semangat di tengah-tengah anak buah
• Tut Wuri Handayani, yaitu mempengaruhi dan memberi dorongan dari belakang kepada anak buah.
• Waspada Purba Wisesa, yaitu selalu waspada mengawasi, serta sanggup dan memberi koreksi kepada anak buah.
• Ambeg Parama Arta, yaitu dapat memilih dengan tepat mana yang harus didahulukan.
• Prasaja, yaitu tingkah laku yang sederhana dan tidak berlebih-lebihan.
• Satya, yaitu sikap loyal yang timbal balik dari atas terhadap bawahan dan bawahan terhadap atasan dan ke samping.
• Gemi Nastiti, yaitu kesadaran dan kemampuan untuk membatasi penggunaan dan pengeluaran segala sesuatu kepada yang benar-benar diperlukan.
• Belaka, yaitu kemauan, kerelaan dan keberanian untuk mempertanggungjawabkan tindakan-tindakannya.
• Legawa, yaitu kemauan, kerelaan dan keikhlasan untuk pada saatnya menyerahkan tanggung jawab dan kedudukan kepada generasi berikutnya

Sabtu, 08 Mei 2010

Cibubur My Sweet Home Town

Cibubur adalah sebuah kota kecil yang terletak disebelah Timur Jakarta yang berbatasan langsung dengan Propinsi Jawa Barat. Jantung kota tersebut adalah Jl. lapangan Tembak dan seputar kawasan bumi